Seorang sahabat kasih tau pidie kalau ada blog bagus yang nulis banyak puisi indah...langsung aja pidie keTKP untuk liat dan wal hasil mang segudang puisi bagus ada disana. nanti pidie buat link deh biar semua bisa baca. nih salah satu puisi yang ada di sana.
Love: The Greatest Four-letter Word
L - is for Listen. To love someone is to listen unconditionally to his or her values and needs without prejudice.
O - is for Overlook. To love someone is to overlook the flaws and faults in favor of looking for the good.
V - is for Voice. To love someone is to voice your approval on a regular basis. There is no substitute for honest encouragement, positive strokes and praise.
E - is for Effort. To love someone is to make a constant effort to spend the time, to make the sacrifice, to show your interest.
-- Dennis Waitley
Semua kata-katanya bagus banget, dan tentunya ada beberapa hal yang mesti di pikir untuk bilang ok...pidie belum sependapat dan setuju. terutama dibagian "To love someone is to make a constant effort to spend the time"
kurang effort apa pidie dengan yang kemarin....sepertinya mang belum aja menemukan orang yang sama-sama mau mengusahakan waktunya untuk bisa bersama selamanya. (he..he..he..)
ngomong-ngomong soal cinta, pidie mau tau nih pendapat kalian soal tulisan dibawah ini.
Antara Agresif, Pasrah Dan Proaktif
Karena terlalu cemas, ada sebagian yang memilih untuk bersikap agresif. Melakukan pendekatan kepada siapapun yang dianggap potensial untuk menjadi pasangan hidup dengan berbagai cara. Kadang tanpa perduli norma dan aturan agama. Sikap ini ini bisa 'membahayakan' bagi seorang perempuan. Karena ketergesa-gesaannya bisa berakibat tidak baik. Misalnya saja dia tidak akan selektif dalam memilih siapa calon suaminya. Kriteria-kriteria suami idaman pun kabur tertiup oleh desakan-desakan keluarganya. Akibat yang paling buruk dari sikap ini adalah timbul penyesalan dikemudian hari. Tumbuhnya kekecewaan pada pasangan karena tidak terlalu mengenal karakternya yang berujung pada perceraian. Naudzubillah min dzalik !
Sikap kedua adalah sikap pasrah, sikap ini biasanya memiliki alasan, " ya.daripada jadi perawan tua, lebih baik saya terima."
Kebanyakan orang tua sekarang pertimbangannya sangat pragmatis. Dia mencari jodoh buat anaknya dengan hanya menggunakan pertimbangan materi. Sehingga laki-laki yang dianggap berkecukupan, memiliki pekerjaan tetap maka dia layak jadi menantunya. Pertimbangan agama sama sekali dikesampingkan.
Dalam hal inilah sang akhwat dalam posisi dilematis. Untuk menolak jelas tidak mungkin, karena dia tidak punya alternative. Untuk menerima terasa berat, karena laki-laki yang dibawa orang tuanya sangat jauh dari criteria suami idamannya. Akhirnya dengan berat hati ia menerima laki-laki itu sebagai suaminya.
Pilihan yang paling cocok saat 'penantian' bagi akhwat adalah sikap proaktif. Bersikap proaktif bukan berarti pasrah tanpa usaha sama sekali, namun bukan pula bertindak tanpa perhitungan dan pertimbangan. Sikap proaktif ituberarti berdoa sekaligus melakukan upaya yang dibenarkan agama untuk merealisasikan doa tersebut.
Kita sebagai manusia dianugerahi akal dan pikiran. Disamping itu kita juga diberi hak ikhtiar (berusaha). Kita juga diberi pedoman berupa Al Qur'an dan As Sunnah, sehingga bisa membedakan kebaikan dan keburukan. Dengan begitu kita justru dituntut untuk berusaha dan beramal. Wallahu a'lam bishshowab
---------
(dikutip dari mencari cinta, didik H-Yogya 2004)