CINCIN KAWIN

Gak tau kenapa, tiba-tiba cewek-cewek dikantor pada ngebahas masalah cincin kawin. untuk pidie SENDIRI bahasan cincin kawin dah ada dari hampir 2 minggu kemarin.

masalah pernikahan sendiri dah manjadi topik paling rumit akhir-akhir ini, tahapan kejenjang pernikahan yang akan pidie lakukan bersama masku Arso adalah "kita akan melakukan pertunangan terlebih dahulu sebelum nanti menikah di akhir november 2009"

karena masalah pertunangan yang akan dilakukan akhir februari ini maka pidie dan mas memulai dengan mencari cincin pertunagan. sebenarnya banyak yag ingin ditanyakan sama semua orang perihal cincin ini.

APA BEDANYA CINCIN TUNANGAN DAN CINCIN KAWIN????


dari beberapa orang yang pidie tanyakan rata-rata menjawab " Gak ada beda" tetap cincin yang sama.....bener gak sih?????

akhirnya pidie mencoba untuk mencari tau sama embah google dan ada suatu artiket yang jelasin perihal cincin seperti ini yang gak bisa ngejawab juga pertanyaan pidie.


sudah menjadi "aturan" universal bahwa cincin adalah simbol ikatan cinta sepanjang masa yang menjadi penanda bahwa si empunya cincin telah "mengikat" diri dengan seseorang. Secara tidak langsung pula, pemakai cincin seolah-olah berkata, "hei jangan ganggu saya, karena saya sudah memiliki seseorang yang sangat mencintai saya."

Menurut tradisi kebiasaan orang Barat, apa yang terlihat di tangan kiri adalah pemberian keberuntungan dari Tuhan. Hal ini berkaitan erat dengan hati manusia. Karenanya, cincin yang dipakai di tangan kiri dikatakan sangat bermakna.

Di dunia internasional, cara pemakaian cincin yang agak tren adalah :
Jari telunjuk : Hendak menikah, menunjukkan belum menikah.

Jari tengah : Dalam masa pacaran.

Jari manis : Menunjukkan telah bertunangan atau telah menikah.

Kelingking : Menunjukkan masih single.

Untuk halnya tangan kanan, dalam tradisi juga ada suatu ungkapan, yang mempunyai arti sama dengan pemakaian di jari manis. dan perihal masalah cincin kawin dan cicin pertunangan, tidaklah ada arti khusus yang mengartikan ini lain selain sebuah ikatan cinta.

0 komentar: